dakwatuna.com – Rasulullah saw. memberikan sambutannya menjelang Bulan Suci  Ramadhan. “Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang  agung penuh berkah bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang  nilainya lebih baik dari seribu bulan". Allah menjadikan puasa di siang  harinya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunnah.  Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara  dengan orang mengerjakan 70 kewajiban.
 Ramadhan  merupakan bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga. Ramadhan  merupakan bulan santunan, bulan yang dimana Allah melapangkan rezeki  setiap hamba-Nya. Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka puasa  bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya, dan dibebaskan  dari belenggu neraka, serta mendapatkan pahala setimpal dengan orang  yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tersebut.” (HR  Khuzaimah)
 Sambutan Nabi Muhammad  saw. ini merupakan teladan bagi umatnya dalam menghadapi datangnya  Bulan Ramadhan. Sambutan hangat penuh kegembiraan yang Beliau sampaikan  menunjukkan perlunya tarhib Ramadhan seperti khutbah Nabi ini  ditradisikan kaum muslimin. Jika ada satu momen dimana kepala negara  menyampaikan pidatonya tentulah momen tersebut bukan momen biasa. Itu  sebuah program superpenting dengan momen paling istimewa. Demikian pula  dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keunggulan dan kemuliaan.
 Dari hadits tersebut, Nabi kita menyebutkan 8 keistimewaan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya, yaitu:
 1. Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)
 Azhim  adalah nama dan sifat Allah Ta’ala. Namun juga digunakan untuk  menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Sesuatu  yang diagungkan Nabi tentulah memiliki nilai yang jauh lebih besar dan  sangat mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh manusia biasa. Alasan  mengagungkan bulan Ramadhan adalah karena Allah juga mengagungkan bulan  ini. Firman Allah, “Waman yu’azhim sya’iirillah fa-innahha mintaqwal  quluub, barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka itu  datang dari hati yang bertakwa.”
 Diagungkan Allah karena pada bulan inilah Allah mewajibkan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam.  Allah Yang Maha Pemurah Penyayang menetapkan dan mensucikan bulan ini  kemudian memberikan segala kemurahan, kasih sayang, dan kemudahan bagi  hamba-hamba yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya.
 2. Syahrul Mubarak
 Bulan  ini penuh berkah, berdayaguna dan berhasil guna, bermanfaat secara  maksimal. Detik demi detik di Bulan Suci ini bagaikan rangkaian berlian  yang sangat berharga bagi orang beriman. Pasalnya semua perbuatan kita  di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya langsung dari  Allah. Amal baik sekecil apapun nilainya
dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas dalam melakukannya. 
 Keberkahan  Ramadhan oleh Nabi kita secara garis besar dibagi 3, yaitu 10 malam  periode pertama penuh rahmat Allah,  10 berikutnya diisi dengan ampunan  (maghfirah), sedangkan di 10 malam terakhir merupakan pembebas manusia  dari api neraka. Keberkahan yang Allah berikan ini akan optimal jika  kita mengelola waktu pendekatan diri kepada Allah sebagaimana arahan  Rasulullah saw.
 3. Syahru Nuzulil Qur’an
 Allah  mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, yaitu  menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Simaklah firman Allah dalam  rangkaian ayat puasa, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya  diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi  petunjuk, dan furqan
(pembeda).” (Al-Baqarah: 185)
 Ayat di atas menjelaskan bahwa target utama amaliyah Ramadhan membentuk insan takwa yang menjadikan Kitabullah sebagai manhajul hayat  (pedoman hidup). Dapat dikatakan bahwa Ramadhan tidak dapat dipisahkan  dengan Al-Qur’an. Rasulullah saw. mendapatkan wahyu pertama pada bulan  Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan Malaikat Jibril datang sampai dua  kali untuk menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah saw. terhadap  Al-Qur’an. Bagi ummat Muhammad, ada jaminan bahwa Al-Qur’an kembali  nuzul ke dalam jiwa mereka manakala mengikuti program Ramadhan dengan  benar. 
 4. Syahrus Shiyam
 Pada  Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menegakkan satu dari 5 rukun  (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa  sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu.  Maka sebulan penuh  seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia  mendirikan shalat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit  saja. Puasa Ramadhan dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga  terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup menilai dari yang membatalkannya  seperti makan dan minum atau berhubungan suami-istri di siang hari  saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah, meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).
 5. Syahrul Qiyam
 Bulan  Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang  saleh seperti sholat tahajjud dan membaca Al-Qur’an dengan benar di  dalam shalat malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah mengisyaratkan bahwa  untuk mendapatkan ketinggian derajatnya setiap mukmin sangat dianjurkan  shalat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia bisa terbiasa  mengamalkan qiyamullail.
 6. Syahrus Sabr (bulan sabar)
 Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga. 
 Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal islami dalam  berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.
 7. Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)
 Ramadhan  menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sadar sepenuhnya  bahwa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin  karena merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Karena  itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Memberi dan  berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan. 
 Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah  sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya  dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil, bernilai  besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum  pada orang yang  berpuasa meskipun hanya seteguk air, berpahala puasa seperti yang  diperoleh orang yang berpuasa.
 8. Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul Mu’min
 Bulan  ini rezeki orang-orang beriman bertambah karena segala kemudahan dibuka  oleh Allah seluas-luasnya. Para pedagang akan beruntung, orang yang  jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki  terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah dan ilmu yang begitu mudah  diperoleh di bulan mulia ini.
Baca Selengkapnya...