jiwaku mengajar dan mendidikku untuk mencintai apa yang orang lain benci dan menjadi teman siapa saja yang di cacimaki
jiwaku menunjukkan pada diriku bahwa cinta juga harus merasa bangga terhadap dirinya, bukan hanya kepada orang yang dicintainya, lebih dari itu juga kepada orang yang mencintainya.
sebelum jiwaku mengajariku, cinta di hatiku seperti benang tipis yang terikat pada dua pasak. tetapi kini cinta telah menjadi sebuah lingkaran keramat yang permulaan-nya adalah akhir, dan akhirnya adalah awal, cinta itu mengelilingi setiap mahkluk dan perlahan-lahan berkelana kemana-mana memeluk siapa saja yang dapat direngkuhnya.
jiwaku menesehati dan mengajariku untuk mengerti keindahan kulit, sosok, dan warna-warni yang tersembunyi. ia memintaku untuk merenungkan apa yang dianggap orang lain lucu, juga merenungkan pesona dan kesenangan yang sebenarnya.
sebelum jiwaku mengajariku, au mendengar kekosongan tetapi tiba-tiba ada teriakan dan lengkingan. sekarang aku tak sabar untuk menemui kesunyian dan paduan suara yang menyanyikan lagu kehidupan, cakrawaka yang keluar dan rahasia yang tak tampak.
jiwaku berbicara padaku , “jangan mengukur waktu dengan mengatakan ‘yang ada hanyalah kemerin dan hari esok.’ ” sekarang aku menyadari bahwa saat sakarang mengandung semua waktu dan didalamnya semua harapan dapat disandarkan, dengan cara bekerja-keras guna mewujudkannya.
jiwaku mendesakkan agar tidak membatasi ruang dengangan mengatakan, “di sini, disana, dan di seberang sana“, detik ini aku menyadari bahwa dimana aku berada, aku mempunyai seluruh ruang, dan jarak yang aku tempuh adalah seluruh dunia.
Selasa, 26 Januari 2010
NASEHAT JIWAKU UNTUK JIWAKU SENDIRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your Comment Here !